Selasa, 15 Mei 2012

Pakan Ayam Petarung Remaja

Dari hasil penilitian para peternak ayam petarung di Bangkok , bahwa standart yang dibutuhkan ayam petarung remaja adalah .

1. Protein ……………….. 16% s/d 18%.
2. Karbohidrat …………...43% s/d 47%.
3. Lemak …………………... 5% s/d 7%.
4. Serat …………………..... 4% s/d 6%.
5. Calsium ……………….. 3.5% .

Komposisi untuk mendapatkan kandungan diatas dengan :

Bahan pakan...........Komposisi(kg )........Protien (%).....Karbohidrat (%).......Lemak (%)........ ..Serat (%)......Calsium (%)...... P& L (%)

1.Dedak halus ................17.....................6.48................. 24....................4.49.....................4.384..........0.054................0.49

2.Jagung giling............... 6......................1.935................13.31................ 0.71.....................0.158..........0.193................0.085

3.Udang kecepe..............1......................3.22...................0.72.................0.25.....................0................0.363................0.088
(tidak asin )
4.Kacang hijau................1......................3.22...................0.7..................0.46 .....................0.244...........0.011................0.021
(giling halus)
5. Bungkil kelapa.............6......................1.935..................8.32................0.215....................1.09............0.038 ...............0.006

Total..........................31 kg..................16.79.................47.05................6.125....................5.876...........0.66.................0.69

Dari kandungan diatas hanya calsium yang kurang 2,84% kekurangan tersebut diperoleh dari tambahan Premix ( multivitamin yang dapat dibeli bebas pada penjual pakan ayam ) sebanyak 0.2 kg / komposisi diatas .
semua Bahan Pakan diaduk rata dan simpan ditempat kering.

Note :
• Pakan tersebut telah saya pergunakan sejak tahun 2001 sampai saat ini .
• Ayam diumbar untuk mendapatkan otot yang bagus .
• Pakan diberikan mulai ayam 3 bln sampai masuk masa latihan .
• Pakan dapat diberikan pada induk dan pacek .
• Dibandingkan dengan pakan jadi buatan pabrik akan efisien 30% s/d 40%.

Kalkulasi biaya untuk bahan pakan tersebut per hari ini 22-april -2009.

Dedak Halus………. ..= 17 kg..x..Rp1100 /kg…..=.. Rp..18700.-
Jagung giling…………..= ....6kg. x .Rp.3300/kg….=....Rp..19800,-
Udang kecepe………..=…..1kg.x..Rp.8200/kg…...=....Rp….8200.-
Kacang hijau…………..=…..1kg.x..Rp.8000/kg…...=....Rp….8000.-
Bungkil kelapa………..=…..6kg.x..Rp.2100/kg…....=...Rp…12600.-
Prenix atau bionex…….=…0,2kg x Rp 100500/kg.=...Rp….21000.-

Total …………………=….31kg ………….:...............Rp..88.300.-….= .Rp..2848./kg
Voer pabrikan (511 )...= …50kg/zak ……..:…...Rp.248.0000…..=..Rp..4960/kg.
Selisih harga pakan olahan 42.5% dari voer pabrikan

Voer pabrikan (511 ) kandungan protein 23%
Pakan olahan kandungan proteinnya ± 16.9 %.
Selisih kandungan protein 26.52%...

Efektitifitasnya:
1…Pakan olahan terhadap ayam karena adanya Premix /bionox ( untuk cerna dan vitamin )
2…kandungan protein dan karbohidarat yang cukup .
3…Serta nafsu makan yang besar .
4...Ayam tumbuh normal dan otot yang bagus.
5...Karena ayam diumbar tersinar Matahari dengan sendirinya matabolisme terciptanya Vit D3 yang dibutuhkan pertumbuhan .

ORA KOBER NGGAWE TAPI....... :p

Teknik Pengobatan dengan Antibiotik

• Bagaimana pemilihan antibiotik yang tepat?

Jawab :
Pemilihan antibiotik disesuaikan dengan penyebab penyakit, lokasi infeksi (target organ) maupun spektrum kerja antibiotik. Pilih antibiotik yang diberikan melalui air minum untuk kondisi penyakit yang ringan. Sedangkan saat kondisi penyakit yang parah dan perlu diatasi segera gunakan antibiotik yang diberikan melalui injeksi.

Perhatikan juga catatan pengobatan yang pernah digunakan di farm itu, jika antibiotik dari suatu golongan terlalu sering digunakan, misal 3-4 x pemakaian, pilih antibiotik dari golongan lain agar tidak resisteni.


• Bagaimana waktu pemberian antibiotik melalui air minum yang tepat ?

Jawab :
Waktu pemberian antibiotik yang paling ideal adalah selama 24 jam. Tujuannya ialah agar antibiotik senantiasa tersedia dalam tubuh ayam dan dapat membasmi bakteri dengan baik. Namun karena saat malam hari kita tidak bisa memastikan antibiotik terkonsumsi oleh ayam, maka minimal antibiotik diberikan pagi hingga sore (12 jam) dengan cara dibagi menjadi dua bagian yaitu pagi-siang dan siang-sore. Melalui dua kali pemberian ini maka stabilitas antibiotik di dalam air minum tetap terjaga, karena antibiotik sensitif terhadap udara, panas dan cahaya matahari.

Contohnya : Jika konsumsi air minum ayam sehari 1.000 liter, maka Amoxitin yang diperlukan adalah 500 gram. Cara pemberian : 250 gram Amoxitin dilarutkan dalam 400 liter air minum untuk pagi-siang dan sisa Amoxitin sebanyak 250 gram dilarutkan lagi dalam 400 liter untuk siang-sore hari. Sisa air minum sebanyak 200 ml bisa diberikan untuk malam-pagi hari tanpa ditambahkan obat. Pastikan obat habis terkonsumsi dalam rentang waktu tersebut. Jika obat tidak habis terkonsumsi, misalkan karena cuaca dingin sehingga konsumsi air minum menurun, kita dapat menurunkan jumlah air minum pada keesokan harinya. Misalnya menjadi : 250 gram Amoxitin dilarutkan dalam 300 liter air minum untuk pagi-siang dan sisa Amoxitin (250 gram) dilarutkan lagi dalam 300 liter untuk siang-sore hari.


• Apa syarat kombinasi antibiotik ?

Jawab :
Syarat kombinasi ialah dapat tercam-pur secara fisik, kimia dan farmakologi.
1. Tercampur secara fisik : kedua antibiotik dapat tercampur homogen
2. Tercampur secara kimia : saat antibiotik dicampurkan tidak terjadi reaksi kimia yang merugikan diantara keduanya, yang biasanya ditandai dengan perubahan seperti adanya warna yang berbeda dari kedua warna produk, adanya endapan atau terbentuknya gas
3. Tercampur secara farmakologi : tidak terjadi interaksi antara kedua antibiotik yang menyebabkan turunnya potensi atau meningkatnya efek samping/toksisitas antibiotik


Dua antibiotik bisa dikombinasikan jika mempunyai sifat yang sama yaitu bakterisid-bakterisid atau bakteriostatik-bakteriostatik. Misalnya doxycycline-tylosin (Doxyvet-Tysinol) diperbolehkan karena bakteriostatik dengan bakteriostatik, doxycycline-sulfadimidin (Doxyvet-Sulfamix) diperbolehkan karena sama-sama bakteristatik dan enrofloxacin-gentamicin (Neo Meditril-Gentamin) diperbolehkan karena keduanya bakterisid.

Jika mempunyai sifat kerja yang berlawanan (bakterisid-bakteriostatik) maka antibiotik tidak boleh dikombinasikan. Contohnya seperti enrofloxacin-doxycycline (Neo Meditril - Doxyvet) tidak diperbolehkan karena bakterisid dengan bakteriostatik dan norfloxacin - sulfadimidine (Meditril - Sulfamix) tidak diperbolehkan karena bakterisid dengan bakteriostatik.

Sebagai pengecualian, kombinasi antibiotik dengan sifat kerja yang berlawanan (bakterisid - bakteriostatik) diperbolehkan jika lokasi kerjanya berbeda. Misalnya kombinasi doxycycline - colistin yang ada dalam Doxyvet diperbolehkan meskipun mempunyai sifat kerja yang berbeda, yaitu bakterisid dengan bakteriostatik, tetapi lokasi kerjanya berbeda. Colistin bekerja di saluran pencernaan sedangkan doxycycline bekerja secara sistemik.

Sesama antibiotik dari golongan aminoglikosida sebaiknya tidak dikombinasikan karena dapat meningkatkan toksisitas obat. Sebaiknya hindari kombinasi antibiotik dari golongan yang sama, karena sama dengan meningkatkan dosis dan toksisitas dari antibiotik tersebut.

Kombinasi antibiotik sebaiknya dilakukan jika diperlukan saja dan jumlah antibiotik yang dikombinasikan tidak lebih dari 3 antibiotik. Sebagian besar produk Medion sudah dalam bentuk kombinasi sehingga Saudara bisa memakai produk yang sudah ada.


• Jika kombinasi dua antibiotik diperbolehkan, berapa dosis yang harus diberikan, apakah dikurangi atau tetap?

Jawab :
Untuk kombinasi obat yang diperbolehkan, dosis pemberiannya disesuaikan dengan aturan pakai masing-masing obat, tidak boleh dikurangi. Misalnya kombinasi Doxyvet dan Tysinol maka Doxyvet diberikan melalui air minum 2 g tiap liter air minum dan Tysinol disuntikkan 0,5-1 ml/kg berat badan. Kombinasi Doxyvet dan Sulfamix : Doxyvet diberikan melalui air minum 2 g tiap liter air minum dan Sulfamix 3 ml tiap 0,5 liter air minum sehingga per 1 liter air minum terdapat 2 g Doxyvet dan 6 ml Sulfamix.


• Bagaimana dengan kombinasi atau pencampuran antibiotik dengan vitamin, apakah diperbolehkan?

Jawab :

[justify]Pada umumnya antibiotik tidak masalah diberikan bersama dengan vitamin, kecuali saat pengobatan dengan golongan sulfonamida sebaiknya hindari pemberian supplement berupa vitamin B atau asam amino karena dapat mempengaruhi kinerja antibiotik tersebut. Berikan vitamin B atau asam amino setelah pemberian antibiotik tersebut berakhir.


• Bagaimana dengan kombinasi atau pencampuran antara antibiotik dengan mineral, apakah diperbolehkan ?

Jawab :
Golongan antibiotik yang tidak boleh dikombinasikan dengan mineral (Ca2+, Mg2+, Al3+) yaitu tetracycline dan fluoroquinolon. Kombinasi mineral tersebut dapat mengganggu proses penyerapan antibiotik di saluran pencernaan. Mineral dapat diberikan melalui air minum jika antibiotiknya tidak diberikan melalui oral (misal disuntikkan). Jika keduanya diberikan melalui oral, maka waktu pemberiannya dibedakan, misalkan antibiotik diberikan pagi-sore sedangkan mineral diberikan pada malam harinya.


• Air minum yang diberikan desinfektan, apakah boleh digunakan untuk melarutkan antibiotik ?

Jawab :
[/justify]Air yang mengandung desinfektan jangan digunakan untuk melarutkan antibiotik maupun vitamin, karena desinfektan bersifat mudah bereaksi dengan bahan lain. Desinfektan dengan kandungan zat aktif berupa iodine atau klorin dapat mengoksidasi antibiotik atau vitamin sedangkan desinfektan yang mengandung amonium quarterner seperti benzalkonium chloride dapat mengendapkan sulfonamida. Air minum bisa digunakan untuk melarutkan antibiotik atau vitamin jika desinfektannya sudah hilang. Air minum yang telah diberi kaporit, setelah didiamkan minimal 8 jam, klorin akan terurai sehingga air bisa digunakan untuk melarutkan antibiotik atau vitamin.

• Apakah pH air dapat berpengaruh terhadap antibiotik yang diberikan melalui air minum ?

Jawab :
pH air yang tidak sesuai persyaratan (syarat : 5-Cool dapat berpengaruh terhadap antibiotik. Air yang asam (pH < 5) dapat menyebabkan sulfonamida dan penisilin mengendap sedangkan air yang basa (pH > Cool bisa menyebabkan pengendapan tetracycline, colistin dan trimethoprim.


• Apakah air gula bisa dicampur dengan antibiotik seperti pada saat treatment penyakit Gumboro ?

Jawab :
Pencampuran antibiotik maupun vitamin dalam air gula boleh dilakukan karena tidak menimbulkan interaksi yang merugikan.


Sumber (http://info.medion.co.id)

MERAWAT dan MELATIH ayam aduan

Sehubungan dgn banyaknya pertanyaan tentang perawatan dan latihan lewat posting dan PM kepada saya, maka sedikit pengalaman pribadi sy tuliskan saja disini supaya bisa dijadikan bahan diskusi. Mudah2an ada senior lain yg bisa menambahkan.
Smile

Sebelum merawat dan melatih, harus kita pahami dulu prinsip dasar dan tujuan melatih/merawat ayam aduan.
Perawatan dan latihan tujuannya utk meningkatkan kualitas Otot, Stamina dan Tenaga.
Ketika ayam kinerjanya turun, kita harus bisa menganalisa apa yg kurang. Apakah otot, stamina, tenaga, atau gabungan dari 2 atau 3 faktor tsb??
Mari kita bahas satu persatu...

Stamina :
Daya tahan tubuh utk bekerja dalam durasi yang maksimal (endurance). Dalam bahasa per-ayaman lebih dikenali dgn istilah 'napas'.

Ciri ayam kurang stamina :
- Yang paling jelas terlihat adlh napas ayam yg ngap2an meski sudah diairi dgn betul.
- Bagian dada membengkak agak keras.

Stamina bisa ditingkatkan hanya dgn jalan latihan yg rutin. Cara latihnya bisa macam2 : Kliter, renang, umbar, gebrak bungkus patuk, jantur, dll, dsb.
Semakin sering ayam dilatih, maka semakin terbiasa bekerja keras (punya stamina).

Tenaga :
Power atau energi yg mampu membuat otot bekerja.
Ciri kurang tenaga :
- Power pukulan tidak maksimal.
- Kaki terlihat berat memukul.
- Kuda2 lemah.
Banyak yg salah kaprah bahwa tenaga disebabkan krn kurang latihan. Padahal, dgn latihan tenaga akan terkuras dan ayam lelah. Semakin dilatih, ayam akan semakin terkuras tenaganya.
Jadi kalau ayam kita kurang tenaga, sebaiknya jangan digebrak dulu.
Tenaga bisa didapat dari Makanan yg bergizi, suplement/jamu dan istirahat yg cukup.
Pakan sumber energi/tenaga : Yg banyak mengandung karbohidrat dan glukosa.

Otot :
Jaringan dalam tubuh yg bertugas membuat kontraksi utk menggerakan anggota tubuh.
Ciri ayam belum berotot :
- Pukulan ngawur tidak tepat sasaran.
- Langkah terseok2.
- Sayap lunglai.

Stamina dan tenaga bisa dikejar dgn latihan dan rawatan yg maksimal (campur tangan manusia). Tapi pertumbuhan otot berlangsung secara alami.
Itulah sebabnya, ayam muda akan kalah berotot dibanding ayam yg sudah berumur. Ayam tumbuh besar s/d usia 10 bulan. Sebelum usia 10 bulan, otot tidak berkembang maksimal krn asupan makanan di fokuskan utk pertumbuhan tubuh secara umum.
Ayam yg dipaksakan pertumbuhan ototnya sebelum cukup usia, akan terlihat kerdil krn pertumbuhannya terhambat.
Yg harus dilakukan utk ayam2 muda adlh melatih dan membentuk ototnya secara bertahap sesuai usianya.

Utk memaksimalkan pertumbuhan otot, ayam harus dilatih seperti halnya membentuk stamina. Selain itu ayam harus diberi asupan protein utk bahan pembentukan ototnya.

Mudah2an dari uraian ini bisa jadi panduan apa yg harus kita lakukan ketika kinerja ayam kita kurang maksimal.
Sebagai contoh, ayam yg terus menerus dilatih, pasti akan kekurangan tenaga ketika di abar/di adu. Utk itu, setelah dilatih, ayam harus diberi makan, suplement/vitamin dan istirahat yg cukup utk memulihkan tenaganya. Jangan lupa diberi extra food tinggi protein supaya otot bisa berkembang maksimal.

Mengenai cara latihnya, setiap perawat memiliki resep masing2. Semua benar. Yang penting kita harus tau prinsip2 dasarnya.

Menjaga Sistem Pernafasan Ayam

Memperhatikan atau menjaga sistem pernapasan ayam adalah syarat utama agar ayam menjadi sehat yaitu dengan menjaga ketersediaan udara yang bersih, maka dari itu perlu kiranya kita menjaga kesehatan ayam terutama yang berhubungan dengan sistem pernapasan ayam sebab melalui saluran pernapasan ayam inilah bibit penyakit mudah sekali masuk ke tubuh, jika saluran pernapasan ayam terganggu maka fungsi utama sebagai penyedia oksigen, mengeluarkan gas karbondioksida, sekaligus sebagai sistem pengaturan suhu tubuh terggangu.

Biasanya yang paling sering dijumpai adalah ayam bersin/batuk yang dapat mengakibatkan infeksi pada saluran pernapasan dan sering sekali kita kurang memperhatikan akan hal tersebut, padahal bermula dari situlah yang memicu bibit penyakit menyerang dan jika hal tidak segera ditangani dengan tepat dapat mengakibatkan ayam sakit dan berujung pada kematian.


Kerusakan Sinus dan Penanganannya

Lubang dan rongga hidung, sinus hidung, tenggorokan (laryng), bronchus, broncheolus dan paru-paru serta kantung udara merupakan rangkaian organ pernapasan yang dilalui oleh udara hingga bisa digunakan oleh tubuh ayam. Keoptimalan fungsi masing-masing organ pernapasan tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap produktivitas ayam, bahkan menjadi penentu kehidupan ayam. Perlu kita ingat kembali, suplai oksigen yang berkualitas dalam jumlah yang cukup menjadi prasyarat utama berlangsungnya fungsi tubuh ayam.


Sinus, Bagian Saluran Pernapasan Atas

Sinus hidung termasuk sebagai saluran pernapasan atas yang terhubung langsung dengan rongga hidung. Anatomi sistem pernapasan seperti itu akan memudahkan benda atau bahan asing, yang ada di udara, termasuk bibit penyakit memasuki sinus-sinus tersebut secara langsung.

Meskipun demikian, rongga hidung memiliki serangkaian sistem pertahanan, dinamakan sistem pertahanan primer. Rongga hidung dilengkapi dengan silia (bulu getar) yang berperan sebagai filter (penyaring) partikel-partikel yang tercampur dalam udara yang dihirup oleh ayam, seperti debu maupun bibit penyakit (virus maupun bakteri). Silia ini selalu melakukan gerakan dinamis yang mengarah keluar lubang hidung. Hanya saja silia hidung hanya mampu menahan partikel yang mencemari udara dengan ukuran 3,7-7,0 mikron. Untuk partikel dengan ukuran yang lebih kecil, yaitu 0,091-1,100 mikron akan lolos dan bertahan di sepanjang saluran pernapasan dan paru-paru. Ukuran partikel yang terdapat pada udara kebanyakan memiliki diameter 1-5 mikron dan ukuran virus lebih kecil lagi, misalnya virus AI yang berdiameter 0,08-0,12 mikron.

Jika partikel cemaran atau debu tersebut lolos dari silia maka akan menempel di sepanjang saluran pernapasan. Dan lendir yang dihasilkan oleh mukosa saluran pernapasan, terutama yang tidak mengandung silia, akan mengeliminasi partikel tersebut. Dalam lendir itu mengandung enzim dan surfaktan (penurun tegangan permukaan) yang mampu menghancurkan bibit penyakit.

Selain itu, selaput lendir saluran pernapasan juga menghasilkan antibodi, disebut imunoglobulin (Ig) A. Antibodi ini berfungsi mencegah perlekatan agen infeksi pada permukaan dan menetralisirnya. Selain Ig A juga ada Ig E dan Ig G. Ig A berperan menyingkirkan protein asing atau larva cacing yang masuk melalui permukaan tubuh sedangkan Ig G berfungsi melindungi permukaan tubuh terhadap reaksi peradangan.

Mekanisme pertahanan dari sistem pernapasan ayam ini telah dibuktikan oleh Mensah dan Brain (1982). Penelitian itu dilakukan dengan cara menyemprotkan partikel udara dengan diameter 0,45 mm selama 30-40 menit. Hasilnya menunjukkan saat akhir penyemprotan pada trakea tidak banyak ditemukan adanya cemaran dan 12 jam setelah selesai penyemprotan seluruh cemaran telah dieliminasi dari trakea. Demikian juga pada paru-paru, partikel cemaran berhasil dikeluarkan 1 jam setelah penyemprotan.

Penyebab Kerusakan Sinus

Kerusakan sinus maupun sistem pernapasan atas akan mengakibatkan asupan oksigen ke dalam tubuh ayam terganggu. Akibatnya produktivitas ayam menurun, bahkan kasus kematian juga tidak jarang ditemukan. Selain itu, rusaknya sistem pernapasan itu juga akan menjadi jalan bagi bibit penyakit untuk menginfeksi tubuh ayam. Penyebab kerusakan sinus dan sistem pernapasan bisa dikelompokkan menjadi 2, yaitu infeksius dan non infeksius.


• Faktor infeksius

Korisa, chronic respiratory disease (CRD) dan swollen head syndrome (SHS) merupakan beberapa contoh agen penyakit yang menyebabkan kerusakan sinus dan saluran pernapasan atas.


1. Korisa

Korisa merupakan penyakit bakterial yang disebabkan oleh Haemophilus paragallinarum dengan lokasi predileksi utamanya di sinus infraorbitalis. Ayam yang terserang korisa akan mengalami pembengkakan muka, terutama di sekitar sinus infraorbitalis. Selain itu, tak jarang juga ditemukan mata berair seperti menangis.

Saat dilakukan bedah bangkai maka akan ditemukan di sekitar sinus hidung, adanya lendir atau kotoran dari hidung yang mula-mula encer dan berlanjut sampai kental yang berbau menyengat, seperti bau telur busuk.


2. CRD

Mycoplasma gallisepticum merupakan agen penyakit yang mengakibatkan serangan CRD. Gejala klinis yang nampak antara lain keluarnya ingus katar dari lubang hidung dan ayam susah bernapas sehingga ayam bernapas melalui mulut, ngorok, batuk dan bersin.

Perubahan patologi anatomi (bedah bangkai) pada kasus CRD antara lain sinusitis (peradangan pada sinus), peradangan pada trakea. Kantung udara mengalami peradangan dan terdapat eksudat berwarna kuning terang dan keruh.


3. SHS

Berbeda dengan korisa dan CRD, SHS merupakan penyakit viral yang disebabkan oleh virus avian pneumovirus. Ayam yang terserang SHS awalnya konjungtiva akan memerah dan kelenjar air mata membengkak. Selanjutnya pembengkakan akan terjadi di sekitar mata, jengger, pial dan sekitar rahang.

Perubahan bedah bangkai akibat serangan SHS ialah mukosa rongga hidung dan saluran pernapasan bagian atas mengalami pembendungan, ada titik-titik kemerahan dan kematian jaringan. Sinusitis seringkali ditemukan pada kasus yang akut. 
 
• Faktor non infeksius

Kondisi suhu dan kelembaban yang tidak sesuai akan mengakibatkan gangguan fungsi sinus dan saluran pernapasan lainnya. Suhu yang nyaman bagi ayam ialah 25-28oC dengan kelembaban 60-70%. Saat kelembaban udara < 50% akan mengakibatkan membran mukosa saluran pernapasan, termasuk sinus menjadi kering. Akibatnya aktivitas silia menjadi terhambat dan potensi masuknya partikel debu maupun bibit penyakit yang mampu mengganggu sistem pernapasan ayam semakin besar. Kecepatan angin yang terlalu berlebih juga bisa mengganggu fungsi sistem pernapasan ayam. Kecepatan aliran udara yang langsung mengenai tubuh ayam dewasa hendaknya tidak lebih dari 2,5-3 m/detik. Dan saat masa brooding kecepatan aliran udara hendaknya diatur < 0,3-0,6 m/detik.

Keberadaan gas yang berbahaya dalam kandang juga bisa mengganggu fungsi dan sistem pernapasan ayam. Gas tersebut antara lain :


• Amonia

Amonia merupakan gas alkali, tidak berwarna dan mempunyai daya iritasi yang tinggi. Gas amonia ini dihasilkan dari proses pengomposan (decomposition) bahan organik atau dari subtansi nitrogen (seperti sisa protein atau asam urat yang dibuang dari tubuh ayam) oleh bakteri. Amonia terdapat dalam 2 bentuk, yaitu bentuk terikat atau terlarut dalam cairan feses (NH4OH) dan bentuk gas (NH3).



Amonia memiliki daya iritasi yang tinggi dan bisa diserap oleh mukosa membran pada mata dan saluran pernapasan. Tingkat kerusakan akibat amonia sangat dipengaruhi oleh konsentrasi gas ini. Konsentrasi amonia yang aman dan belum menimbulkan gangguan pada ayam ialah dibawah 20 ppm (part per million atau 1 : 1 juta).

Tingginya kadar amonia pada kandang dapat dipicu oleh kadar protein ransum yang terlalu berlebih sehingga dibuang bersama feses, suhu dan kelembaban kandang yang tidak sesuai maupun karena ventilasi dan kualitas litter yang kurang baik.

Kerusakan yang diakibatkan tingginya kadar amonia pada sistem pernapasan ayam antara lain merusak silia dan produksi lendir menjadi berlebih, gerakan silia terganggu bahkan tidak berfungsi maupun mengakibatkan iritasi pada konjungtiva mata.


• Hidrogen sulfida (H2S)

Hidrogen sulfida merupakan gas beracun yang dihasilkan dari penguraian materi organik, seperti feses oleh bakteri anaerob. Gas ini bisa merusak sistem pernapasan ayam dan menghambat sistem enzim. Ayam yang menghirup hidrogen sulfida dengan konsentrasi 2.000-3.000 ppm selama 30 menit akan mengakibatkan frekuensi dan volume pernapasan menjadi terganggu dan tidak teratur. Dan ayam akan mati saat menghirup H2S dengan kadar 4.000 ppm selama 15 menit.

• Ozon
Ozon merupakan gas berwarna kebiruan yang dihasilkan dari reaksi oksigen dengan sinar ultraviolet (UV). Saat terjadi kilat gas ozon juga bisa terbentuk. Anak ayam yang menghirup ozon secara terus-menerus dengan kadar 1-4 ppm maka pada hari ke-5 anak ayam ini akan mati. Sedangkan ayam muda yang menghirup 0,3-0,7 ppm ozon akan mengalami haemorrhagie pada paru-paru maupun bronkus.

Kendalikan Faktor Pemicu Kerusakan Sinus dan Sistem Pernapasan Atas

Kerusakan sinus dan sistem pernapasan atas akan memberikan konsekuensi tersendiri. Ayam menjadi relatif mudah terserang bibit penyakit dan penanganannya juga relatif lebih sulit. Sinus hanya memiliki sedikit pembuluh darah, sama halnya dengan kantung udara. Akibatnya saat ayam telah mengalami kerusakan sinus maka pengobatannya menjadi relatif lebih sulit dan kasusnya tidak bisa diatasi secara tuntas. Fenomena ini nampak pada kasus infeksi korisa, dimana ayam yang telah terinfeksi korisa berperan sebagai carrier (pembawa penyakit). Dan suatu waktu, terutama saat kondisi ayam kurang fit maka bakteri korisa dapat menyerang kembali.

Menghindarkan atau meminimalkan faktor penyebab kerusakan sinus dan saluran pernapasan menjadi salah satu solusi yang perlu kita kedepankan. Pada dasarnya pengendalian faktor-faktor tersebut bisa dikelompokkan menjadi 3 yaitu penerapan tata laksana pemeliharaan secara baik, pelaksanaan biosecurity secara ketat dan aplikasi obat maupun vaksin secara tepat.

• Mengendalikan faktor infeksius
Mycoplasma gallisepticum merupakan bakteri yang tidak memiliki dinding sel. Kondisi ini akan mengakibatkan bakteri ini relatif mudah mati saat berada di luar tubuh induk semang (ayam). Pemilihan obat untuk mencegah atau mengatasi serangan CRD juga harus diperhatikan.
Obat yang efektif mengatasi CRD ialah yang memiliki cara kerja menghancurkan inti sel atau menghambat pembentukan senyawa penting di dalam sel, seperti asam folat atau protein. Hati-hati obat yang bekerja pada dinding sel tidak akan efektif mengatasi CRD, karena bakteri CRD tidak memiliki dinding sel. Golongan antibiotik yang efektif untuk mengatasi CRD antara lain tylosin (Tycotil, Tyfural), tetracycline (Medoxy-LA, Medoxy-L) atau quinolon (Proxan-S, Neo Meditril, Doctril).

Bakteri korisa, H. paragallinarum merupakan sel tunggal dan berkapsul yang relatif mudah mati saat diluar tubuh ayam. Hanya saja saat telah menginfeksi ke dalam tubuh ayam dan menduduki sinus infraorbitalis, bakteri ini bisa bertahan sampai akhir hidup ayam. Oleh karena itu seringkali peternak mengkombinasikan antara pengobatan dan vaksinasi dalam pengendalian korisa. Vaksinasi akan menstimulasi terbentuknya titer antibodi dalam tubuh ayam sehingga saat ada serangan korisa tubuh ayam sudah memiliki antibodi yang dapat menekan serangan korisa itu. Hasil trial pemberian Medivac Coryza T Suspension mampu menstimulasi pembentukan titer antibodi yang protektif terhadap ke-3 serotipe bakteri korisa, yaitu A, B dan C. Medivac Coryza B juga menstimulasi pembentukan titer antibodi yang protektif. Trial ini dilakukan pada ayam specific pathogen free (SPF) yang diberi vaksin Medivac Coryza B pada umur 8 dan 17 minggu secara suntikan subkutan (0,5 ml per ekor).

Pengobatan korisa bisa dilakukan melalui air minum dengan Amoxitin, Proxan-S, Doctril, Neo Meditril, Duoko atau Erysuprim maupun secara injeksi dengan Gentamin, Vet Strep atau Kanamin. Pada kasus yang parah, dimana ayam mengalami kebengkakan muka dan nafsu makan dan minum berkurang maka aplikasi pengobatan sebaiknya dilakukan secara injeksi.

Berbeda dengan CRD dan korisa, serangan SHS tidak bisa dikendalikan dengan pemberian obat, mengingat penyakit ini disebabkan virus avian pneumovirus. Vaksinasi SHS menjadi upaya pencegahan serangan SHS. Sedangkan pemberian obat seperti Therapy, Koleridin, Ampicol, Doctril atau Trimezyn saat serangan SHS akan membantu menekan adanya infeksi sekunder oleh bakteri.

Pengendalian faktor infeksius di atas merupakan langkah yang spesifik pada masing-masing kasus. Guna mendukung dan mengoptimalkan treatment di atas perlu dikombinasikan dengan penerapan tata laksana pemeliharaan dan biosecurity yang baik, diantaranya dilakukan pengisolasian atau pemisahan ayam yang terinfeksi dan atau telah parah, memperbaiki manajemen pemeliharaan (ventilasi udara, ransum, dll) dan menekan jumlah tantangan bibit penyakit dengan cara melakukan semprot (desinfeksi) kandang. Secara lebih terperinci mengenai tata laksana dan biosecurity akan dibahas pada menekan faktor non infeksius. 
 
• Menekan faktor non infeksius

Langkah menekan faktor non infeksius berkaitan erat dengan penerapan manajemen pemeliharaan dan biosecurity.

1. Suplai oksigen harus terpenuhi secara kualitas dan kuantitas

2. Sistem penapasan ayam berfungsi mensuplai udara atau oksigen ke dalam tubuh ayam. Jika udaranya kurang berkualitas, tentu akan mengakibatkan gangguan pada sistem pernapasan ayam. Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan suplai oksigen yang baik ialah pengaturan ventilasi kandang, manajemen buka tutup tirai, penambahan exhaust fan dan pengaturan kepadatan maupun jarak kandang.

3. Atur suhu dan kelembaban kandang

Suhu yang nyaman bagi ayam ialah 25-28oC dengan kelembaban udara 60-70%. Suhu dan kelembaban yang tidak sesuai akan mengakibatkan ayam stres (bersifat immunosuppressive) sehingga sistem kekebalan tubuh menurun.

Kepadatan kandang, sirkulasi udara dan penambahan exhaust fan bisa menjadi solusi mempertahankan suhu dan kelembaban optimal.

4. Litter hendaknya berkualitas


Kondisi litter harus dijaga agar tidak lembab karena litter yang basah bisa memicu pembentukan amonia 300x lebih cepat. Pilih bahan litter yang memiliki daya serap air baik, contohnya sekam padi. Hati-hati saat mengganti air minum.

Sinus dan saluran pernapasan atas berperan penting mensuplai oksigen dalam jumlah cukup dan berkualitas. Oleh karena itu menjaga organ dan fungsi sistem pernapasan tetap optimal menjadi kunci utama untuk mencapai produktivitas ayam yang optimal.


Sumber dari Info Medion Online (http://info.medion.co.id)
 

Salahkah Pemberian Vitamin Pada Ayam?Banyak yang beranggapan bahwa vitamin berkhasiat untuk menghilangkan rasa letih atau capek, serta berkhasiat pula untuk menggemukkan dan menyehatkan ayam Apakah memang benar demikian ?. Pertama-tama kita harus mengenal dulu apa itu vitamin, bagaimana khasiatnya, apa saja macamnya, dan lain-lain.: Vitamin dibagi dalam dua golongan besar, vitamin yang larut dalam air ( Vit B1, B2, B6, nicotinamide, B12, dan Vit C ) dan vitamin yang larut dalam minyak ( Vit A, D, E dan K ). Apabila pemberian terlalu banyak vitamin, maka vitamin yang larut dalam air akan terbuang percuma melalui air kencing (urine), sedangkan vitamin yang tidak larut dalam air akan terus terkumpul di tubuh ayam yang lama kelamaan akan menimbulkan efek yang kurang baik pada ayam petarung . Misalnya : pemberian vitamin A yang berlebihan dapat mengakibatkan perubahan pada tulang-tulang, bengkak-bengkak di bawah kulit . memberikan kepada ayam vitamin D yang berlebihan dapat menyebabkan mobilisasi kalsium dan fosfat dari kerangka, dan pengendapan kalsium dari jaringan lemak sebagai pembuluh-pembuluh darah dan jantung. Adapun Definisinya sebagai berikut. Vitamin A Ayam pemacek yang loyo / gairah kurang hanya sedikit memproduksi sperma,seperti ditulis dalam buku dapat meningkatkan jumlah spermanya bila memberikan kepada ayam vitamin A dan E yang memadai. Kelebihan vitamin A pada ayam dapat menyebabkan gangguan pada sendi bengkak . Vitamin B Vitamin B sangat penting untuk aktivitas enzim dan metabolisme.ayam petarung Vitamin B6 terdapat di wortel,pisang,telur,madu, kedelai,dan gandum. Vitamin B kompleks adalah vitamin yang larut dalam air sehingga side efek lebih kecil,tapi kelebihan vitamin B ayam malas makan bila diberikan dengan dosis berlebihan ( ketika menjumpai kasus demikian ayam diberi air minum yang lebih banyak ) Vitamin C Vitamin C adalah antioksi dan yang sangat hebat Vitamin ini ada pada ,bayam,dan sayur-sayuran hijau lainnnya,tomat, Kelebihan vitamin C akan dibuang melalui air seni. Meski demikian,berlebihan mengkonsumsi vitamin C membuat kontraksi usus lebih terangsang dan menyebabkan ayam mencret. Vitamin D Pemberian vitamin D secera berlebihan dapat merusak ginjal dan hati. Ayam petarung sebenarnya tidak perlu menambah konsumsi vitamin D karena ayam ada dijemur , serta cukup matahari . kulit dan bulu ayam dapat memproduksi Vitamin D3 bila terkena sinar ultra violet matahari . Vitamin E Vitamin E sering disebut sebagai vitamin pembangkit gairah kerana berperan dalam pembentukan hormon seks. Ayam yang kekurangan vitamin E dapat malas dengan betina dan mental ayam kurang Kelebihan vitamin E pada ayam akan menjadi pemarah karena meningkatkan tekanan darah. Aman diberikan kepada ayam petarung vitamin E dengan dosis 15 IU sehari.

Banyak yang beranggapan bahwa vitamin berkhasiat untuk menghilangkan rasa letih atau capek, serta berkhasiat pula untuk menggemukkan dan menyehatkan ayam Apakah memang benar demikian ?.
Pertama-tama kita harus mengenal dulu apa itu vitamin, bagaimana khasiatnya, apa saja macamnya, dan lain-lain.:

Vitamin dibagi dalam dua golongan besar, vitamin yang larut dalam air ( Vit B1, B2, B6, nicotinamide, B12, dan Vit C ) dan vitamin yang larut dalam minyak ( Vit A, D, E dan K ). Apabila pemberian terlalu banyak vitamin, maka vitamin yang larut dalam air akan terbuang percuma melalui air kencing (urine), sedangkan vitamin yang tidak larut dalam air akan terus terkumpul di tubuh ayam yang lama kelamaan akan menimbulkan efek yang kurang baik pada ayam petarung . Misalnya : pemberian vitamin A yang berlebihan dapat mengakibatkan perubahan pada tulang-tulang, bengkak-bengkak di bawah kulit . memberikan kepada ayam vitamin D yang berlebihan dapat menyebabkan mobilisasi kalsium dan fosfat dari kerangka, dan pengendapan kalsium dari jaringan lemak sebagai pembuluh-pembuluh darah dan jantung.

Adapun Definisinya sebagai berikut.

Vitamin A
Ayam pemacek yang loyo / gairah kurang hanya sedikit memproduksi sperma,seperti ditulis dalam buku dapat meningkatkan jumlah spermanya bila memberikan kepada ayam vitamin A dan E yang memadai.
Kelebihan vitamin A pada ayam dapat menyebabkan gangguan pada sendi bengkak .

Vitamin B
Vitamin B sangat penting untuk aktivitas enzim dan metabolisme.ayam petarung
Vitamin B6 terdapat di wortel,pisang,telur,madu, kedelai,dan gandum.
Vitamin B kompleks adalah vitamin yang larut dalam air sehingga side efek lebih kecil,tapi kelebihan vitamin B ayam malas makan bila diberikan dengan dosis berlebihan ( ketika menjumpai kasus demikian ayam diberi air minum yang lebih banyak )

Vitamin C
Vitamin C adalah antioksi dan yang sangat hebat
Vitamin ini ada pada ,bayam,dan sayur-sayuran hijau lainnnya,tomat,
Kelebihan vitamin C akan dibuang melalui air seni.
Meski demikian,berlebihan mengkonsumsi vitamin C membuat kontraksi usus lebih terangsang dan menyebabkan ayam mencret.

Vitamin D
Pemberian vitamin D secera berlebihan dapat merusak ginjal dan hati.
Ayam petarung sebenarnya tidak perlu menambah konsumsi vitamin D karena ayam ada dijemur , serta cukup matahari . kulit dan bulu ayam dapat memproduksi Vitamin D3 bila terkena sinar ultra violet matahari .


Vitamin E
Vitamin E sering disebut sebagai vitamin pembangkit gairah kerana berperan dalam pembentukan hormon seks.
Ayam yang kekurangan vitamin E dapat malas dengan betina dan mental ayam kurang
Kelebihan vitamin E pada ayam akan menjadi pemarah karena meningkatkan tekanan darah.
Aman diberikan kepada ayam petarung vitamin E dengan dosis 15 IU sehari.

source: papaji

Info Obat-obatan

Kebetulan yg ada adalah obat2an produksi PT. Wonderindo Pharmatama.
Berikut diantara obat2 tsb :

Bentuk sachet (bubuk) :

COCCILIN
Utk : coccidiosis (berak darah), pullorum (berak kapur), typhoid dan cholera.
Komposisi : Tetracycline HCL, Sulfadimetoxine, Sulfasomidine, Sulfaquinoxaline, dll
Dosis : 2,5-5grm utk 1 ltr air.

CORYVIT
Utk : Coryza, CRD, salmonella.
Komposisi : Ampicilin, Streptomycin sulfat, dll.
Dosis : 1-5grm/liter air minum.

AMPROLIUM-20
Utk : Coccidiosis
Isi : Amprolium
Dosis : 1-5grm/liter air minum

BIG BOSS – A
Utk : Mempertinggi daya tetas, nafsu kawin dan kesehatan.
Komposisi : Testosteron Propional, Tetracyclin HCL, dll.

VITAMINERAL
Menyembuhkan kelumpuhan (paralysa) dan Rachitis (tulang lembek).
Komposisi : Vitamin A, B, Kalsium, Kupri Sulfat, Besi, Kobalt, Zink, Kalium, dll.

TRIPLE WORMER HP
Obat cacing
Isi : Piperazine, Phenothiazine, Dichlorophene

NEO BLUE
Obat utk cacar, luka2, infeksi kulit, diphtheria, cholera.
Isi : Methylene Blue, Gentian Violet.


Bentuk injeksi (suntik) :

Procaine Penicillin Crystal
Utk : Pneumonia, pharyngitis, conjunctivitis, endocarditis, shipping fever, dll.
Isi : penicylin
Dosis : 1000-2000 i.u./kg berat badan.

Streptomycin
Utk : CRD, Coryza, Snot, Bronchitis, Pharingitis, Laryngitis.
Isi : Streptomysin Sulfat
Dosis : 0.5ml/kg berat badan

PENSTREP
Utk : Infeksi saluran pencernaan dan pernafasan
Isi : Penicilin dan Streptomycin
Dosis : 0.5ml/kg berat badan.

VITACHLOROMYCIN
Utk : infeksi bakteri (disentri, colibacilossis, parathypoid, dll).
Isi : Chlorampenicol
Dosis : 0,3-0,5ml/kg berat

OXYLIN
Antibiotik berspektrum luas, utk penyakit pernapasan dan pencernaan.
Isi : Oxytetracycline hydrochloride, Lidocain Hydrocloride.
Dosis : 0,3-0,5ml/kg berat

TYLON
Utk CRD, ngorok, radang pita suara, PPLO, radang usus yg disebabkan bakteri (pullorum, disentri).
Isi : Tylosin tartrate.
Dosis : 0,1-0,5ml/kg berat

Ampicilin
Utk : infeksi saluran pernapasan dan pencernaan.
Isi : Ampisilina Trihidrat BP
Dosis : 0,1-0,2ml/kg berat

AMOXYLINE
Utk : Infeksi saluran pernapasan
Isi : Amoxyxilin
Dosis : 0,1-0,3ml/kg berat

Erytromicin
Aktif mengobati : CRD, Coryza, Pheumonia, Diarhea, Enteritis, dan Bacterial infections.
Isi : Erythromycin.
Dosis : 0,1-0,3ml/kg berat